Giving up

Dan akhirnya aku menyerah untuk mengejarmu.
Aku rasa semua ini hanya sia-sia.

Semua bagaikan jalan ditempat.
Aku sudah merasa jauh tapi kenyataannya masih diam ditempat.

Sulit digapai.
Ya kamu adalah bintang.
Setiap hari aku lihat.
Setiap hari aku kagumi.
Setiap hari terlihat sangat indah.
Namun sangat tidak mungkin untuk digapai.

Seharusnya aku sadar aku ini siapa.
Seharusnya aku tahu pasti ini semua akan terjadi.
Menyayangimu adalah sesuatu yang membuatku bahagia.
Sekaligus membuatku sedih.

Menatapmu diam-diam.
Bersusah payah membuatmu tertawa.
Mengagumimu dalam diam.
Berdoa untukmu setiap hari.
Mengingatmu sebelum tidur.
Teringat akan semua tentang kamu.

Entah harus bersyukur atau tidak aku bisa mengenalmu.
Bisa melihatmu.
Bisa tersenyum karenamu.
Bisa tertawa karenamu.

Bisa mencintaimu.

Aku yakin kamu pasti sangat bahagia dengan pacarmu.
Maafkan aku telah menyayangimu disaat kau sedang bahagia dengannya.
Semua ini salahku.
Salah perasaanku.

Aku hanya ingin kita yang dulu.
Yang saling mengenal satu sama lain.

You're so fckn perfect.

Ketika hari ini aku melihatmu begitu sempurna.
Ketika mata kita bertemu satu sama lain.
Dan kita hanya bisu saling memandang.

Namun, aku rasa mata kita saling berbicara.

Selamat malam. Semangat untuk hari esok aku tahu pasti kamu akan terlihat sempurna lagi.
Aku tahu kamu pasti akan menang pertandingan esok hari.
Kan kamu sudah memenangkan hati aku.

Selamat tidur, 내 친구.

Kita?

Ketika kita saling bertemu.
Ketika kita saling bertatapan.
Ketika kita saling melihat diri kita masing-masing.

Aku rindu kamu yang dulu.
Aku rindu tawamu untukku.
Aku rindu leluconmu untukku.

Dan sekarang,
Kita tak pernah saling berkomunikasi.
Kita tak pernah saling tertawa bersama.
Kita tak pernah saling meledek satu sama lain.


Aku ini siapa?
Memangnya aku ini siapanya dia?
Dia kan sudah ada yang punya.
Buat apa aku berharap kepadanya.

Namun sayang,
Aku sudah terlalu suka dengannya.
Lebih dari sekedar suka.