Sunday, April 1, 2012

cerpen tanpa judul

well ini sebenernya cerpen buat tugas b.indo gue masih ngga ada judulnya haha. cekidot!


Hidupku dulu tak serumit ini…. Bermula sekitar 2 bulan yang lalu. Ayah ternyata berselingkuh pada orang lain… aku tak bisa membayangkan betapa sakitnya hati Mama. Wanita itu bernama Julia aku bingung mengapa Ayah tertarik kepadanya cantik tidak muda juga tidak. Kesal geram pun benar benar yang aku rasakan. “ra, kamu kenapa melamun hey?” suara Alfa memecah lamunan ku. Aku Indira siswi kelas 11 SMA dan Alfa adalah pacarku dia selalu ada buatku, tapi aku tidak memberi tahunya soal masalah ini. “eh ngga apa apa kok fa hehe” jawabku sambil nyengir agar Alfa  tidak curiga. “oh yaudah kita pulang yuk” ajak Alfa, sebetulnya aku malas pulang ke rumah sampai rumah nanti pasti akan melihat Ayah dan Mama bertengkar itulah yang setiap hari aku lihat mama menangis setiap hari terkadang akupun ikut menangis saking kesalnya dengan Ayahku. “iya vi ternyata mas Gema punya hutang kartu kredit yang banyak tadi aku nemu tagihannya” mama sedang bicara ditelfon sepertinya dengan Tante Vio dan Ayah punya hutang kartu kredit? Ya Allah… masalah apa lagi yang datang kepada keluargaku? Tak lama kemudian mama mematikan telfon dan terlihat menangis “mama kenapa? Kok nangis?” tanyaku “Ayahmu punya hutang kartu kredit ra dan itu banyak” mama menjelaskan disela sela tangisannya. Aku tidak bisa berbuat apa apa selain memeluk mama tak lama kemudian ayah datang. “Mas kartu kereditmu ada berapa? Kenapa tagihan kartu kreditnya banyak sekali?” Tanya Mama masih dalam keadaan menangis dan pastinya ia sangat kesal aku hanya diam tak tahu harus berbuat apa. “ngapain sih kamu pake lihat lihat tagihan kartu kredit? Ayah capek mau istirahat dulu” ayah malah pergi ke kamar atas tanpa memperdulikan mama benar benar aku sangat kesal dan tangis mama semakin menjadi jadi. “mama udah jangan nangis hutang ayah ngga bakal lunas walaupun mama nangis kejer” kataku. “mama capek ka mama capek masalah dateng terus ngga berenti berenti” “yaudah sekarang mama istirahat dulu aja ya jangan sedih mulu kayak gini nanti sakit”
***
                Kenapa sih ayah selalu aja bikin masalah? Kapan benang yang kusut ini bisa rapih lagi? Sekarang malah tambah kusut capek banget ngadepin ini semua. “wooooy melamun aja lo Ratu Fisika, kayaknya ada yang lagi mikirin masalah nih” Leslie, orang paling popular di Sekolah ku merusak lamunanku. “hahaha iya les kayaknya lagi dalam trouble nih muka lo asem banget Ratu Fisika kita ini” sambung Bianca, teman dekat Leslie atau lebih pantas disebut dayang dayang nya Leslie yang selalu turut apa perkataan Leslie. Ya Ratu Fisika itu julukan untukku karena aku memang jago dalam fisika dan mereka selalu sirik padaku. “apaan sih maksud lu pada? Siapa juga yang lagi ada masalah” jawabku sambil mengambil tas dan berdiri untuk pergi meninggalkan mereka benar-benar ngga kuat kalo ada disekitar mereka. “wow wow wow mau kemana Ratu Fisika? Gue kan belum selesai ngomong udah pergi aja. Udah ngaku aja lu lagi ada masalah kan? Hmm something trouble with your boyfriend? Sepupu lo si Kia kampung itu? Or your family huh?” celotehan Leslie memang sangat kasar dan bikin kuping sakit. “bukan urusan lo nona cantik who hasn’t a brain” aku langsung meninggalkan mereka  kedengaran dari jauh samar samar cibiran mereka, who cares? Batinku.  Untung di sekolah ini aku punya tempat persembunyian yang belum pernah ada orang yang tahu, we found love nya Rihanna berdering di hpku tanda ada satu panggilan, kia? Tumben banget dia nelfon Tanyaku dalam hati.
***
               
                “Tante Vio udah ngasih tau ki soal ayah? Iya ki ayah ternyata punya hutang kartu kredit banyak banget belum selesai urusan soal si Julia jablay itu sekarang malah ditambah ayah buat ulah lagi, aku pusing banget mikirin ayah dia ngga pernah mikir banget, aku udah ngga tau soal perkembangan perselingkuhan ayah sama si Julia itu pasrah lah aku, ngga tega ngeliat mama terus terusan nangis” tes… akhirnya air mata ku jatuh juga, air mata kekesalan amarah sedih semua campur aduk menjadi satu telfon pun sudah terputus aku pun memutuskan untuk pulang walaupun aku bener - bener malas sekali. “Good acting Physics Queen, gila ya acting lo keren banget ngomong ngga ada masalah tapi ternyata? Apa? Bokap lo selingkuh dan terjerat hutang? Poor you baby…” aku sontak kaget melihat ada Leslie dan Bianca di depanku selama ini mereka mengikutiku dan mendengar omonganku ke Kia. “bener – bener lo ya mau tau banget urusan orang apasih urusan lo buat tau tentang gue hah? Puas lo udah tau masalah gue?” amarahku sudah sampai ubun – ubun benar benar kesal. “calm down honey, kita mau bantuin lo kok biar lo bisa tenang ngadepin masalah lo” Bianca menyodorkan sebuah bungkusan kepadaku lalu membukanya “tinggal isep masalah lo kelar deh” Leslie menjelaskan “gila ya lo semua gue tau kalian orang kaya dan mampu beli bahan haram ini sorry walaupun gue ada masalah berat gue ga akan make kayak gituan cetek banget ya otak lo semua” gue menepis tangan Bianca yang memegang barang haram tersebut “sok jual mahal lo!” Leslie berusaha memaksakan aku untuk menghisap barang tersebut dan aku pun langsung lari keluar “jangan lari lo!!” Bianca ikut berteriak teriak. Saking kencangnya aku berlari tidak sengaja aku menabrak orang. “eh sorry sorry” kataku sambil berdiri “Indira? Kamu kenapa lari lari?” ternyata yang aku tabrak Alfa. “heh kampung!” Leslie kaget aku ada disamping Alfa dan Bianca pun langsung memasukkan barang terebut.  “ada apaan sih kalian semua? Apa masalah kalian sama Indira? Cari ribut mulu bisanya” Alfa tentu membelaku “yang ada cewe lo tuh punya bokap selingkuh ati ati fa elo diselingkuhin sama cewe kesayangan lo itu kan buah ga jatuh dari pohonnya” celoteh Leslie yang tidak dimengerti Alfa dan aku pun udah ngga bisa apa – apa hanya bisa pasrah. “maksud lo apa? Ayahnya Indira selingkuh? Jangan nuduh orang kalo gada bukti!” “tadi gue sama Bianca denger sendiri pake kuping kita sendiri dia ngobrol sama sepupunya si kia itu bahkan ga Cuma selingkuh bokapnya juga kejerat hutang kartu kredit hahahaha”  “indira? Apa benar yang dikatakan mereka?” Tanya Alfa serius aku  benar – benar takut akhirnya Alfa tahu ini semua padahal aku sudah bisa menyembunyikannya. “iya fa ini bener, Puas lo semua?” akupun kembali menangis dan langsung lari pulang ke rumah benar – benar rumit sekarang hidupku.
***
                “Indira besok kita ke Jakarta, ayah mau disidang sama nenek, Pakde Dayat, Om Ted, sama Tante Vio” kata mamaku. “ma kita besok ke Jakarta? Asyik!!” Rasya adikku memang belum mengerti apa apa dia memang masih sangat kecil.
***
                Akhirnya aku udah sampai di Jakarta, hpku dimatikan dari kemarin semenjak kejadian kebongkarnya rahasiaku benar – benar aku ingin meninggalkan masalahku yang ada di Bandung. “teteh!! Gimana?” kia menyambutku dia memang satu – satunya sepupu yang paling dekat denganku dia sudah aku anggap sebagai adik kandungku sendiri. “more complicated ki, Alfa udah tau semuanya dibongkar sama Leslie sama Bianca” jawabku dan otomatis reka adegan kejadian kemarin keulang lagi dipikiranku “kok bisa teh???” Tanya Kia benar benar penasaran. “too complicated, and im so tired because of that sorry ki aku gabisa certain sekarang kejadiannya baru kemarin.
***
                Samar – samar aku mendengarkan suara, bentakkan, bahkan teriakkan dari ruang tamu rumah Pakde Dayat. Pakde Dayat adalah kaka mama. Disitu juga ada Nenek, Om Ted, Bude Risty, Tante Vio, dan pastinya mama dan ayah. Mereka sedang mendiskusikan benang kusut ini dan berusaha buat meluruskannya kembali. Iseng – iseng aku menunggu keputusan aku menyalakan hpku banyak sekali sms dan miss call dari Alfa, rupanya dia masih peduli padaku batinku. Tak lama lagu something bout love David Archuleta berdering sudah pasti itu Alfa karena lagu itu hanya untuk Alfa gemetar aku memencet tombol hijau di hpku “Indira!! Kamu kemana aja? Kok hpnya mati melulu? Rumahmu juga kosong aku khawatir banget sama kamu ra” Alfa terus bebicara sendiri dan mulutku tetap diam dan mataku kembali menangis. “A..A..Aku lagi di Jakarta fa..” akhirnya aku mampu berbicara walaupun bergetar kemudian aku menceritakan semuanya dari awal apa yang terjadi termasuk tentang Leslie dan Bianca memergokki ku dan memaksakanku untuk menghisap barang haram tersebut. Alfa pun sangat kaget dengan apa yang aku ceritakan. Setelah sekitar satu jam ngobrol dengan Alfa telpon pun terputus tak lama kemudian mama datang menghampiriku dengan mata sembap “ra, besok mama cerai dengan ayahmu, ia tetap memilih Julia dibanding mama” mama kembali menangis dan akupun langsung memeluk mama dan lagi lagi airmataku kembali jatuh aku harus mengahadapi kenyataan pahit ini aku pasti bisa tanpa ayah mungkin ini emang jalan yang terbaik.
                                                                                                ***
                Selama proses perceraian mama dan ayah aku memutuskan untuk tidak sekolah, sekitar 3 minggu aku tidak ke sekolah, tapi Alfa setiap hari selalu ke rumahku dan member tahu aku catatan, akhirnya mama ayah pun resmi bercerai. Keesokkan harinya aku kembali ke sekolah dan harus terima apa yang akan terjadi besok dan pasti banyak cibiran yang akan aku terima. Alfa dengan senang hati menjemputku dia memang sangat baik dan sangat khawatir jika aku kenapa – kenapa.
Sesampainya di Sekolah…
“Ini dia Ratu Fisika kita yang ayahnya selingkuh dan terjerat hutang kartu kredit ups diakan udah ngga punya ayah, udah cerai booo hahahahaha” yap benarkan apa kataku Leslie dan murid sekolahku sudah bersiap siap di depan kelasku mereka semua tertawa terbahak – bahak melihatku, aku tahu sekali Alfa benar – benar sudah geram. Tiba – tiba polisi datang entah siapa yang memanggilnya ke sekolahku. “saudara Leslie dan Bianca angkat tangan kalian” salah satu polisi datang menghampiri Leslie dan Bianca langsung membuka tas mereka dan menggeledahnya otomatis barang haram yang selama ini dibawa mereka tertangkap basah oleh polisi itu. “pak itu bukan punya saya pa bukan punya saya!!” rontak Leslie begitu pula Bianca semua murid pun kaget melihat mereka berdua membawa barang tersebut dan digiring oleh polisi. Akupun tersenyum puas jika kita menuai sesuatu kita juga yang akan mendapatkan hasilnya…
***
Enam bulan sudah berlalu semenjak kejadian Leslie dan Bianca tertangkap basah membawa barang haram yang pernah mereka sodorkan kepadaku, ternyata Alfa sudah merencanakan memanggil polisi dari awal dan benar – benar tepat sasaran. Dan sekarang resmi mereka berdua menjadi tahanan gara gara itu. Enam bulan berlalu juga perceraian mama dan ayah. Sekarang ayah juga mendekam di penjara akibat hutang kartu kreditnya dia pun juga sudah ditinggalkan oleh selingkuhannya Julia itu jelaslah Julia sudah tidak mau lagi dengannya. Sekarang aku, mama, dan Rasya jauh lebih bahagia semenjak ayah dan mama pisah. Aku juga baru saja memenangi olimpiade fisika se nasional tingkat SMA. Benar – benar mama terharu dan bangga terhadapku. Aku sekarang bisa membuktikan bahwa walaupun aku dihadapkan dengan masalah yang sangat berat sekali aku tidak mencari pelarian ke hal – hal yang negatif seperti mengisap barang haram kepunyaan Leslie dan Bianca. Dan aku sangat bersyukur punya pacar seperti Alfa dan sepupu seperti Kia yang selalu mendukungku dan mendengarkan ceritaku.

No comments:

Post a Comment